ANTINARKOBA

Kokohkan Pancasila, Majukan Indonesia

Aceng Abdul Azis. (Dokpri).

Transformasi Nilai

Sementara itu, Generasi Z dan Generasi Alpha, yang tumbuh di era digital dengan informasi melimpah, memerlukan pendekatan baru dalam memahami dan mengamalkan Pancasila.

Generasi Z (kelahiran 1997–2012) dan Generasi Alfa (kelahiran 2013–2025) diduga memiliki karakteristik kritis, cepat beradaptasi, namun rentan terhadap pengaruh ideologi transnasional, individualisme, dan hedonisme.

Tanpa pendekatan yang tepat, Pancasila hanyalah nomenklatur normatif yang jauh dari kehidupan dua generasi hebat itu.

Oleh karenanya, Pancasila perlu ditransformasikan menjadi nilai-nilai operasional yang relevan dengan dunia nyata generasi ini. Misalnya, gotong royong diinterpretasikan sebagai kolaborasi dalam proyek digital, musyawarah dipraktikkan dalam pengambilan keputusan kelompok, dan keadilan sosial diterapkan dalam kepedulian terhadap isu-isu global seperti lingkungan, kesetaraan gender, dan kemiskinan.

Kurikukum Pancasila

Integrasi Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan menjadi langkah strategis. Pancasila bukan mata pelajaran semata, tetapi menjadi landasan filosofis dalam desain pembelajaran lintas disiplin.

Bagaimana guru matematika mengaitkan nilai keadilan sosial dalam pembagian sumber daya, guru sains mengaitkan ekoteologi dalam konservasi lingkungan, dan guru sejarah membangkitkan kesadaran nasionalisme dalam kisah perjuangan bangsa.

Pancasila sebaiknya menjadi way of life–yang dihidupkan di sekolah, madrasah, dan kampus. Bukan diksi tetapi aksi–yang tidak berhenti sebagai seremoni tahunan saja.

Pendidikan Pancasila hendaknya diintegrasikan dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan, agar nilai-nilai seperti toleransi, persatuan, dan keadilan benar-benar menjadi karakter dasar generasi penerus bangsa.

Penguatan

Sebetulnya Kementerian Agama RI telah mengambil peran dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Mksalnya, melalui program moderasi beragama, pelatihan penguatan wawasan kebangsaan, kurikulum pendidikan agama yang inklusif, dan program dialog lintas agama.

Tutup