Khabib Nurmagomedov Vs Frontier Airlines: Sebuah Catatan Hitam tentang Diskriminasi di Dunia Penerbangan
INISIATIS.CO, Los Angeles – Di tengah hiruk-pikuk Las Vegas, sebuah insiden mengejutkan mengguncang dunia penerbangan. Khabib Nurmagomedov, legenda UFC berpaspor Rusia, terpaksa meninggalkan penerbangan Frontier Air menuju San Francisco sebelum pesawat lepas landas.
Peristiwa ini memicu perdebatan mendalam tentang diskriminasi dan perlakuan terhadap individu berdasarkan identitas mereka, mengingat Khabib adalah seorang muslim.

Insiden bermula ketika Khabib, duduk nyaman di kursi dekat pintu darurat, oleh pramugari ia diminta untuk berpindah tempat. Dalam video yang menyebar di media sosial, tampak jelas penolakan Khabib, yang menunjukkan kebingungan dan ketidakpuasan. Tanpa penjelasan yang memadai, pramugari tetap bersikeras dan bahkan memanggil petugas keamanan. Suasana di dalam pesawat semakin tegang, menciptakan dilema antara kebijakan keselamatan maskapai dan hak penumpang.
Khabib, dengan ketenangannya akhirnya meninggalkan pesawat. Namun, tindakan tersebut meninggalkan jejak yang mendalam dalam pikiran banyak orang, bagaimana bisa seorang petarung yang sangat buas di octagon mampu mengontrol emosi pada situasi itu.
“Beberapa hal mungkin terjadi pada Anda secara negatif, tetapi Khabib selalu menjadi yang teratas karena sikap dan kelasnya. Inilah dia sebagai manusia,” terang manajer Khabib ,Ali Abdelaziz.
Setelah kejadian itu, ia berbagi pengalamannya di akun Instagram yang diikuti lebih dari 31 juta orang. Dalam postingan tersebut, Khabib menyatakan bahwa perlakuan yang ia terima bersifat diskriminatif dan mempertanyakan alasan di balik tindakan pramugari.
“Apa dasarnya, ras, kebangsaan, atau lainnya, saya tidak yakin. Namun setelah dua menit berbincang, dia menelepon petugas keamanan dan saya turun dari pesawat ini,” tulisnya, mendapatkan lebih dari 900.000 likes dan ribuan komentar yang mengungkapkan ketidakpuasan terhadap tindakan maskapai.
Tak lama setelah insiden itu, Frontier Airlines merilis pernyataan yang menegaskan bahwa tindakan mereka berkaitan dengan kebijakan keselamatan dan tidak ada hubungan dengan etnis atau latar belakang Khabib.
Mereka mengumumkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk memahami situasi yang tidak nyaman tersebut. Namun, banyak yang meragukan pernyataan ini, merasa respons mereka tidak cukup untuk meredakan kontroversi.
Beberapa hari setelah peristiwa itu, Tripadvisor mencatat lonjakan ulasan buruk terhadap Frontier Airlines. Rating maskapai merosot menjadi bintang 2, dengan keluhan utama mengenai pelayanan buruk dan insiden yang melibatkan Khabib. Dampak signifikan pada citra maskapai tidak bisa dibendung.
Alih-alih meminta maaf, pihak Maskapai berupaya membela diri, menyatakan bahwa Khabib tidak merespons pertanyaan pramugari tentang kemampuannya dalam keadaan darurat, yang menyebabkan permintaan untuk pindah. Namun, pembelaan ini justru memicu kritik lebih lanjut, termasuk dari organisasi advokasi hak-hak sipil yang menyerukan penyelidikan lebih mendalam.
Kejadian ini membuka diskusi luas mengenai diskriminasi, terutama yang berkaitan dengan identitas agama. Sebagai seorang Muslim, Khabib tidak hanya menghadapi perlakuan diskriminatif, tetapi juga menunjukkan kelasnya dengan tetap tenang di tengah tekanan. Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran dan perlakuan adil terhadap semua individu, tanpa memandang latar belakang.
Dengan reputasi yang kini terganggu, Frontier Airlines dihadapkan pada tantangan untuk memulihkan citranya. Rating bintang 2 di Tripadvisor mencerminkan kekecewaan pelanggan terhadap pelayanan maskapai. Meskipun dikenal sebagai maskapai berbiaya rendah, reputasi mereka kini menjadi taruhannya.
Untuk memulihkan citra, beberapa pihak menyarankan maskapai agar mengambil langkah strategis, termasuk memperbaiki pelatihan staf dan meningkatkan komunikasi dengan pelanggan. Insiden ini menjadi pengingat bahwa pelayanan yang buruk dapat berdampak negatif pada kepercayaan pelanggan dan berimplikasi jangka panjang bagi sebuah maskapai.[]