ANTINARKOBA

Ketua Komisi I DPRA Minta Aparat Selidiki Motif Kaburnya Puluhan Napi di Lapas Kutacane

Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Muharuddin. (Foto untuk INISIATIF.CO).

Insiden ini terjadi sekitar pukul 18.20 WIB saat antrean panjang pembagian takjil di tiga pintu Lapas memicu kericuhan. Di Pintu 3, napi diduga mendobrak ruangan pegawai sebelum melarikan diri.

Sebelumnya, Kepala Lapas Kutacane, Andi Hasyim, mengakui sejumlah faktor pemicu pelarian. Selain kericuhan saat pembagian takjil, Hasyim menyebut tuntutan napi atas penyediaan bilik asmara (ruang privat untuk pertemuan dengan pasangan) sebagai salah satu penyebab ketidakpuasan para narapidana.

“Ini kewenangan pemerintah pusat. Kami hanya menyampaikan aspirasi mereka,” katanya.

Hasyim juga mengungkap rasio pengamanan yang timpang, hanya 6 petugas yang berjaga untuk mengawasi 362 narapidana.

“Jika ada mobilisasi massal, sistem keamanan pasti jebol,” ujarnya.

Meski demikian, ia membantah adanya kelalaian petugas dengan menyebut semua pintu dalam keadaan terkunci saat kejadian.

Dugaan adanya penyimpangan anggaran konsumsi

Aktivis Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), M. Saleh Selian, pada sejumlah media mendesak investigasi menyeluruh terkait alokasi dana makan napi. Menurutnya, anggaran makan Rp20.000 per napi per hari patut dipertanyakan.

“Jika dana ini tidak disalurkan sesuai aturan, ini bentuk pengabaian hak dasar yang bisa memicu pelarian,” tegas Saleh.

LIRA menduga ada praktik penyelewengan biaya dalam pengelolaan anggaran Lapas.

“Kami mendokumentasikan keluhan napi soal porsi makan yang minim dan kualitas buruk. Ini harus diusut!” tambahnya.

Saat ini, Polda Aceh bersama instansi terkait masih melakukan pencarian terhadap 35 napi yang belum tertangkap. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan aktivitas mencurigakan ke pihak berwajib.[].

inisiatifberdampak
Tutup