Banner Niagahoster
Ramadhan

Kelompok Konservasi Penyu Lampuuk Desak Regulasi untuk Lindungi Telur dan Spesies Penyu di Aceh

Sebanyak 90 peserta dari berbagai komunitas dan latar belakang ikut melepas 75 tukik jenis lekang di Kawasan Konservasi Penyu Pantai Lampuuk, Aceh Besar, Rabu (22/1/2024). (ANTARA/Nurul Hasanah)

INISIATIF.CO, Aceh Besar – Kelompok Konservasi Penyu Lampuuk di Aceh meminta Pemerintah Aceh untuk segera mengeluarkan regulasi yang melindungi telur penyu dan spesiesnya, yang saat ini terancam oleh perburuan manusia dan predator alami.

“Hingga kini, belum ada regulasi yang tegas untuk menghentikan perburuan telur penyu. Kami sering menemukan telur-telur yang diambil oleh masyarakat atau dimangsa predator seperti biawak,” ungkap Koordinator Kelompok Konservasi Penyu Lampuuk, Ikhsan Jamaluddin, di Aceh Besar, Kamis (23/1/2025).

Bank Aceh

Ikhsan melaporkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, kelompok konservasi telah menemukan delapan sarang penyu jenis lekang dan belimbing. Namun, sayangnya, 12 sarang lainnya gagal diselamatkan akibat perburuan dan gangguan predator.

“Pentingnya regulasi khusus sangat diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup penyu di pesisir Laut Lampuuk dan Aceh secara umum. Penyu berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut,” kata Ikhsan.

Dia menjelaskan bahwa penyu membantu mengendalikan populasi ubur-ubur dan membersihkan karang, yang menjadi habitat berbagai jenis ikan. “Hal ini sangat bermanfaat bagi manusia dan ekosistem secara keseluruhan,” lanjutnya.

Di samping itu, Ikhsan juga menyampaikan bahwa pihaknya baru saja melepaskan sebanyak 75 tukik jenis lekang ke laut setelah menjalani proses penetasan dan karantina. Telur-telur tersebut diperoleh melalui patroli garis pantai di Lampuuk dan dievakuasi ke tempat penetasan.

“Proses penetasan memerlukan waktu sekitar 50 hari, diikuti dengan karantina selama empat hari sebelum tukik dilepaskan,” jelasnya.

Ikhsan menambahkan bahwa beberapa pemburu telah mulai menyadari pentingnya pelestarian penyu dan kini menyerahkan telur-telur yang mereka temukan kepada konservasi. Beberapa dari mereka bahkan bergabung sebagai anggota tim konservasi.

“Kami juga mengundang mereka pada hari pelepasan tukik agar ikut merasa bangga atas kontribusi mereka dan memahami pentingnya pelestarian penyu. Perlahan-lahan, pola pikir mereka berubah dan mereka mau berpartisipasi dalam konservasi,” tutup Ikhsan Jamaluddin.

Sumber: ANTARA

Editor : Ikbal Fanika
Iklan BRI
Tutup