HUT RI Ke 80

Kasus Stunting di Abdya Meningkat, Puskesmas Manggeng Tertinggi

Angka stunting di Kabupaten Aceh Barat Daya tembus 830 kasus hingga Juli 2025. Puskesmas Manggeng mencatat jumlah tertinggi, sementara Dinas Kesehatan Abdya gencar melakukan edukasi gizi dan intervensi lintas sektor untuk menekan kasus. (Foto: ilustrasi/UNICEF).

INISIATIF.CO, Blangpidie – Angka stunting di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali mengalami kenaikan. Hingga Juli 2025, tercatat 830 anak terindikasi stunting, naik dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 825 kasus atau sekitar 8,4 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Adi Arulan Munda, menyebut data tersebut dikumpulkan dari 13 puskesmas di seluruh kecamatan.

“Berdasarkan laporan puskesmas, ada 830 anak dengan kondisi stunting dari total 152 desa di Abdya,” ujarnya kepada media, Selasa (9/9/2025).

Dari laporan puskesmas, kasus stunting di Abdya paling banyak ditemukan di Puskesmas Manggeng dengan 156 kasus. Disusul Puskesmas Alue Pisang 126 kasus, Jeumpa 119 kasus, dan Lhang 86 kasus. Sementara puskesmas lainnya melaporkan jumlah bervariasi, mulai dari belasan hingga puluhan kasus.

Adi mengakui kenaikan ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah. Namun, langkah-langkah penanganan terus dilakukan agar tren stunting bisa ditekan.

Menurut Adi, upaya utama yang dilakukan saat ini adalah edukasi gizi bagi ibu hamil agar kebutuhan asupan terpenuhi sejak masa kehamilan.

Selain itu, Dinas Kesehatan Abdya juga menggandeng lintas sektor untuk ikut terlibat. Dinas Kelautan diminta mendorong masyarakat meningkatkan konsumsi ikan, Dinas Perkim bergerak dalam penyuluhan lingkungan sehat, sementara DPMP4 bersama instansi lain berperan sesuai kewenangan masing-masing.

“Stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tapi juga lintas sektor. Semua harus ikut terlibat,” tegas Adi.

Meski jumlah kasus masih naik, Pemkab Abdya menargetkan program intervensi gizi terpadu dapat menekan angka stunting pada akhir 2025.

“Target kita jelas, menurunkan angka stunting secara bertahap. Ini menyangkut masa depan generasi Abdya,” pungkas Adi.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup