Jajaki Kerja Sama Pendidikan, Wali Kota Banda Aceh Terima Delegasi Universitas Utara Malaysia
INISIATIF.CO, Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menerima kunjungan delegasi Universitas Utara Malaysia (UUM) di pendopo wali kota, Jumat, (2/5/2025). Pertemuan tersebut bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama di bidang pendidikan antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan kampus ternama asal Malaysia itu.
Hadir dalam audiensi tersebut sejumlah pejabat penting Pemko Banda Aceh, di antaranya Asisten Pemerintahan, Kesra dan Keistimewaan Setdako Banda Aceh Bakhtiar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fadhil, serta Asisten Administrasi Umum Faisal. Turut serta Rektor UIN Ar-Raniry Mujiburrahman, Kadisdikbud Banda Aceh Sulaiman Bakri, serta sejumlah dekan dan guru besar dari UUM.
Dalam pertemuan itu, pihak UUM menawarkan kerja sama dalam bentuk program pendidikan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemko Banda Aceh. Menariknya, program ini direncanakan akan diselenggarakan langsung di Banda Aceh.
Tawaran tersebut disambut positif oleh Wali Kota Illiza. Ia menilai kerja sama itu sebagai langkah strategis dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di kalangan ASN.
“Ia berharap kerja sama nantinya dapat meningkatkan kualitas SDM aparatur Pemko Banda Aceh,” ujar Illiza.
Lebih lanjut, Illiza menekankan pentingnya mempererat hubungan yang sudah terjalin lama antara Aceh dan Malaysia, khususnya dalam bidang sejarah dan budaya.
“Hubungan Malaysia dan Aceh sangat dekat, banyak tokoh Aceh dipercaya di Malaysia. Almarhum buyut kami pun berada di pesantren di Keudah,” ungkapnya.
Ia juga berharap inisiatif bersama dengan UUM ini tak hanya mempererat relasi antarnegara, tetapi juga dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan dan penyelesaian berbagai persoalan di Banda Aceh.
“Semoga kerja sama dengan UUM ini juga dapat memberikan solusi efektif dalam menangani masalah-masalah di Banda Aceh,” katanya lagi.
Illiza turut menyinggung peningkatan pelanggaran syariat di Banda Aceh belakangan ini. Menurutnya, hal itu menandakan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dari berbagai disiplin ilmu.
“Saya bersyukur dapat bertemu dengan para ahli dari berbagai bidang, karena penanganan masalah sosial masyarakat tidak cukup hanya dengan sosiologi, tetapi juga memerlukan pendekatan dari disiplin ilmu lainnya,” pungkasnya.[]