HUT RI Ke 80

India Jadi Mitra Dagang Terbesar Aceh, Ekspor Juli 2025 Tembus US$61,35 Juta

Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Aceh, Juli 2025. BPS mencatat India menjadi mitra dagang terbesar dengan nilai ekspor mencapai US$44,40 juta. ( Sumber foto: Dishub Aceh)

INISIATIF.CO, Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh merilis data terbaru yang menunjukkan lonjakan ekspor daerah pada Juli 2025. Nilai ekspor Aceh mencapai US$61,35 juta, meningkat 25,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dari angka tersebut, India menjadi mitra dagang terbesar, menyerap hingga 72,38 persen dari total ekspor.

“India mendominasi tujuan ekspor dengan nilai US$44,40 juta. Komoditas utama yang dikirim berupa batubara serta lemak dan minyak hewan/nabati,” tulis laporan BPS Aceh, Senin (1/9/2025).

Komoditas ekspor Aceh masih didominasi batubara dengan nilai US$39,20 juta, berkontribusi 70,16 persen terhadap total ekspor. Posisi berikutnya ditempati kopi dan rempah-rempah sebesar US$6,42 juta (11,49 persen), diikuti minyak mentah senilai US$5,48 juta. Produk lain seperti bahan kimia (US$1,30 juta) dan anyaman nabati (US$0,85 juta) juga ikut memperkuat angka ekspor.

Selain India, negara tujuan ekspor lainnya adalah Thailand dengan nilai US$8,04 juta, terdiri dari minyak mentah, batubara, daging olahan, dan buah-buahan. Sementara itu, Jepang menerima ekspor senilai US$2,26 juta, terutama bahan anyaman nabati, kopi, dan rempah-rempah.

BPS mencatat, dari total ekspor Juli 2025, sekitar US$52,14 juta (84,99 persen) dikirim melalui pelabuhan di Aceh. Sisanya, US$9,21 juta, diekspor lewat pelabuhan di provinsi lain, terutama Sumatera Utara dengan nilai terbesar US$9,09 juta.

Sementara itu, nilai impor Aceh pada Juli 2025 tercatat US$52,22 juta. Impor terbesar berasal dari bahan bakar mineral/gas senilai US$48,68 juta. Disusul pupuk US$2,71 juta, serta bahan kimia anorganik US$0,82 juta. Negara asal impor terbesar adalah Qatar (US$25,11 juta) dan Amerika Serikat (US$23,57 juta), keduanya mayoritas berupa gas butana/propana. Tiongkok juga menyumbang impor sebesar US$3,54 juta, terutama pupuk dan bahan kimia anorganik.

Dengan nilai ekspor lebih tinggi dibanding impor, Aceh membukukan surplus perdagangan sebesar US$9,14 juta pada Juli 2025. Angka ini menegaskan peran komoditas unggulan seperti batubara dan kopi dalam menopang ekonomi daerah sekaligus memperkuat hubungan dagang dengan mitra internasional, khususnya India.[]

Editor : Ikbal Fanika
inisiatifberdampak
Tutup