ANTINARKOBA

IAIN Lhokseumawe Resmi Berubah Status Jadi UIN Sultanah Nahrasiyah

Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah. Foto dok. www.iainlhokseumawe.ac.id).

INISIATIF.CO, Lhokseumawe – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe resmi bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah. Perubahan status ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) yang dijadwalkan diserahkan secara resmi pada Senin, 26 Mei 2025, di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat.

Konfirmasi perubahan status disampaikan melalui surat undangan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan nomor B-138//.-/HM-01/05/2025, ditandatangani oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron. Dalam surat tersebut, UIN Sultanah Nahrasiyah tercatat sebagai salah satu dari sebelas Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) yang mengalami perubahan bentuk.

Rektor IAIN Lhokseumawe, Danial, menyampaikan apresiasi atas pengesahan tersebut.
“Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo, seluruh kementerian terkait, serta semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam proses panjang ini,” ujarnya, Minggu, (25/5/2025).

Pengajuan perubahan status dimulai sejak akhir 2022. Prosesnya mencakup verifikasi administrasi oleh Kementerian Agama, asesmen lapangan pada 2023, dan sejumlah rapat lintas kementerian yang melibatkan Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian Sekretariat Negara.

Izin prakarsa diterbitkan oleh KemenPAN-RB pada 10 September 2024, diikuti izin prinsip dari Kemensetneg pada 10 Oktober 2024. Proses dilanjutkan dengan penyusunan dan harmonisasi draf Perpres antar kementerian hingga ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Dengan status baru ini, kami berharap akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi keagamaan semakin terbuka luas, kualitas layanan meningkat, serta integrasi antara ilmu keislaman dan ilmu umum dapat terwujud dengan lebih baik,” kata Danial.

Pemilihan nama UIN Sultanah Nahrasiyah merujuk pada tokoh pemimpin Kesultanan Samudera Pasai, Sultanah Nahrasiyah, yang memerintah pada tahun 1406 hingga 1428 Masehi. Ia merupakan pemimpin perempuan pertama di Asia Tenggara yang dikenal karena kepemimpinannya dalam memperkuat peran Samudera Pasai sebagai pusat perdagangan dan dakwah Islam.

Makam Sultanah Nahrasiyah berada di Desa Meunasah Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara. Penggunaan namanya dalam institusi pendidikan tinggi bertujuan mengangkat kembali warisan sejarah dan nilai-nilai keteladanan dalam kepemimpinan.

Dengan perubahan status ini, UIN Sultanah Nahrasiyah akan mengembangkan pendidikan tinggi berbasis integrasi antara ilmu keislaman dan ilmu umum, serta memperluas akses akademik masyarakat di wilayah Aceh dan sekitarnya.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup