Banner Niagahoster
Ramadhan

HPN 2025, Refleksi Jurnalisme di Era Media Sosial


Warning: Undefined variable $args in /home/u632453508/domains/inisiatif.co/public_html/wp-content/themes/suarawp/inc/shortcode-related.php on line 55

Warning: Undefined variable $args in /home/u632453508/domains/inisiatif.co/public_html/wp-content/themes/suarawp/inc/shortcode-related.php on line 55

Warning: Undefined variable $args in /home/u632453508/domains/inisiatif.co/public_html/wp-content/themes/suarawp/inc/shortcode-related.php on line 55

INISIATIF.CO, Banjarmasin – Kegiatan Summit Nasional Media Massa yang digelar dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin mengundang perhatian luas. Suasana diskusi semakin hangat ketika tokoh pers dan wartawan senior, Dahlan Iskan, berbagi pandangannya mengenai dampak media sosial terhadap cara masyarakat dalam mengonsumsi informasi.

Dengan tegas, Dahlan menyatakan bahwa kehadiran media sosial telah mengubah cara orang membaca dan menulis.

Bank Aceh

Ia mengibaratkan masyarakat saat ini terserang “penyakit media sosial,” yang mengakibatkan minat untuk membaca tulisan panjang semakin menurun. “Masyarakat membaca pendek,” ungkapnya, mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh wartawan dalam menyampaikan informasi yang mendalam.

Dahlan juga memaparkan pergeseran doktrin dalam jurnalisme. Dulu, wartawan berfokus pada kepentingan umum, sementara kini lebih mengedepankan kepentingan pribadi.

Pertanyaannya pun menggugah: “Apakah tulisan wartawan masih relevan?” Hal ini menjadi refleksi kritis bagi para jurnalis tentang bagaimana menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam konteks ekonomi media, Dahlan mengingatkan bahwa pemangkasan anggaran pemerintah menjadi tantangan tersendiri. HPN 2025 ini diharapkan menjadi momentum untuk mendiskusikan bagaimana perusahaan media dapat mencari pendanaan, terutama melalui kerja sama dengan platform digital.

Dr. Suprapto Sastro Atmojo menegaskan bahwa komite yang ia pimpin berfungsi sebagai jembatan antara perusahaan pers dan platform digital. Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan peluang pendapatan baru.

Di sisi lain, perwakilan dari WIR Group, Primo Rizky, menyampaikan pandangan optimis mengenai peran Artificial Intelligence (AI). Ia melihat AI bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai alat bantu yang dapat memperlancar pekerjaan wartawan. M Royan Naimi dari Banjarmasin Post menambahkan bahwa kemajuan teknologi harus dihadapi dengan sikap adaptif, menegaskan bahwa meskipun media cetak mengalami penurunan, media tidak akan hilang jika bertransformasi ke versi digital.

Summit ini bukan hanya sekadar forum diskusi, tetapi juga panggilan untuk beradaptasi dan berinovasi di tengah perubahan yang cepat. Dengan semangat yang menggebu, para peserta berkomitmen untuk menjawab tantangan disrupsi teknologi demi masa depan jurnalisme yang lebih berkualitas.

Iklan BRI
Tutup