Harga Sawit Tak Sesuai Acuan, DPRK Abdya Minta Pemkab Bertindak
INISIATIF.CO, Blangpidie – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Muhibpudin, menyoroti ketidaksesuaian harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang diterima petani dengan harga acuan resmi yang ditetapkan pemerintah.
Politikus muda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menduga adanya praktik permainan harga oleh sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di wilayah tersebut.
Menurut Muhibpudin, harga TBS di lapangan kerap berada jauh di bawah harga yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, yakni sebesar Rp 3.150 per kilogram. Harga tersebut merujuk pada indeks K dan rendemen sawit di wilayah timur dan barat Aceh.
“Namun kenyataannya, banyak petani menerima harga jauh di bawah itu. Ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah ada pihak-pihak yang sengaja memainkan harga?” ujar Muhibpudin kepada inisiatif.co, Senin malam (28/7/2025)
Ia mendesak pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, untuk segera melakukan pengecekan langsung ke seluruh PKS di Abdya. Tujuannya, kata dia, agar jika benar ada manipulasi harga, praktik itu bisa dihentikan dan petani tidak terus dirugikan.
Muhibpudin juga menyoroti lemahnya pengawasan dan minimnya transparansi dalam mekanisme penentuan harga sawit. Menurutnya, celah ini sering dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk meraup keuntungan di tengah keterpurukan ekonomi petani.
“Petani sawit kita selalu jadi pihak paling lemah dalam rantai distribusi. Saat harga naik, mereka tak ikut menikmati. Tapi ketika harga turun, mereka yang pertama kali merasakan dampaknya,” tegasnya.
Ia berharap instansi terkait tidak tinggal diam.
“Ini menyangkut hajat hidup banyak orang. Sawit masih menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Abdya, dan kita berharap kedepan harga sawit di abdya tetap sesuai penentuan pemerintah,” pugkas Muhibpudin.[]