Hadapi Peluang Kerja Global, Prof Ishak Usulkan Kampung Bahasa Inggris di Abdya
INISIATIF.CO, Blangpidie – Di tengah era globalisasi yang terus berkembang, penguasaan bahasa asing menjadi syarat mutlak untuk bisa bersaing di pasar kerja internasional. Rektor Universitas Teuku Umar (UTU), Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si, menyarankan agar Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) membentuk “Kampung Bahasa Inggris” sebagai langkah strategis mempersiapkan generasi muda menghadapi peluang kerja global.
“Saya sudah sampaikan kemarin, Abdya harus punya kampung seperti Pare di Jawa (Kediri, Jawa Timur), tempat belajar Bahasa Inggris secara intensif. Ini bukan hanya soal gaya, ini soal masa depan,” ujar Prof. Ishak kepada INISIATIF.CO, Kamis (24/4/2025).
Ia menilai, tanpa kemampuan berbahasa asing, khususnya Bahasa Inggris dan Mandarin, anak-anak muda Abdya akan kesulitan bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Kalau mereka bisa bahasa asing, mereka tidak perlu cari kerja hanya di Blangpidie. Bisa kerja di luar negeri, bahkan go internasional,” tambahnya.
Menurut Prof. Ishak, banyak negara seperti Jepang yang saat ini mengalami depopulasi dan sangat terbuka menerima tenaga kerja asing. Ini adalah peluang besar bagi daerah seperti Abdya, asalkan disiapkan dengan baik dari sekarang.
“Saya lihat anak-anak muda kita masih banyak menghabiskan waktu di warung kopi untuk hal-hal tidak produktif. Harusnya mulai belajar skill baru, seperti bahasa asing. Ini investasi masa depan,” tegasnya.
Konsep kampung bahasa Inggris yang diusulkan tidak sekadar tempat les, tapi menjadi pusat pembelajaran dan pelatihan yang melibatkan berbagai kalangan, dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Bahkan, menurutnya, kampus dan pemerintah bisa bekerja sama untuk mendirikan pusat-pusat pembelajaran dengan pelatih berstandar nasional dan internasional.
Selain membuka akses kerja global, Prof. Ishak juga melihat penguasaan bahasa sebagai jalan untuk membuka wawasan dan membangun kepercayaan diri generasi muda Abdya.
“Bahasa itu jendela dunia. Dengan menguasai bahasa asing, anak-anak kita bisa lebih percaya diri, lebih terbuka, dan lebih siap menghadapi tantangan zaman.”
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan masyarakat harus bersinergi untuk merealisasikan ide ini.
“Kalau kita serius, lima atau sepuluh tahun ke depan, Abdya bisa dikenal bukan hanya karena potensi alamnya, tapi juga karena SDM-nya yang unggul dan siap bersaing secara global,” pungkasnya.[]