HUT RI Ke 80

Guru Muda Berprestasi Kini Bisa Jadi Kepala Sekolah, Bukan Lagi Berdasarkan Senioritas

Kini jabatan kepala sekolah tak lagi ditentukan senioritas, melainkan kinerja dan prestasi guru. Guru muda berprestasi berpeluang lebih cepat memimpin sekolah. (Foto: Presidenri.go.id).

INISIATIF.CO, Jakarta – Dunia pendidikan Indonesia memasuki babak baru. Jika sebelumnya jabatan kepala sekolah kerap ditentukan oleh faktor senioritas, kini aturan itu berubah seiring hadirnya sistem manajemen talenta Aparatur Sipil Negara (ASN).

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menegaskan, promosi jabatan guru tidak lagi sekadar melihat usia atau lama masa kerja, melainkan berdasarkan kinerja dan potensi.

“Manajemen talenta menjadi strategi besar untuk memastikan ASN ditempatkan sesuai potensi dan kinerjanya,” ujar Kepala BKN, Zudan, dikutip dari laman resmi BKN.

Lewat sistem meritokrasi ini, guru muda berprestasi bisa langsung mendapat kesempatan memimpin sekolah. Tidak perlu lagi menunggu bertahun-tahun hanya karena faktor senioritas.

Sekjen Kemendikdasmen, Suharti, menyebut pemerintah telah menyiapkan mekanisme penilaian 360 derajat untuk menjamin objektivitas dalam seleksi jabatan kepala sekolah.

“Dengan pola ini, guru yang memiliki visi, kepemimpinan, dan rekam jejak prestasi akan lebih mudah mendapat kepercayaan,” kata Suharti.

Banyak guru yang sebelumnya merasa terhambat kini melihat perubahan ini sebagai peluang. Kesempatan untuk menempati jabatan strategis terbuka lebih luas, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi di sektor pendidikan.

Menteri Pendidikan, Abdul Mu’ti, pun menegaskan pentingnya perubahan paradigma ini. Menurutnya, birokrasi pendidikan harus lebih adaptif terhadap lahirnya talenta-talenta baru.

“Jika sistem ini konsisten diterapkan, jabatan kepala sekolah tidak lagi hanya diisi oleh yang paling lama bekerja,” ujar Abdul Mu’ti.

Perubahan ini menjadi momentum penting dalam tata kelola pendidikan Indonesia. Kepala sekolah masa depan bukan lagi sekadar soal senioritas, melainkan siapa yang mampu membawa inovasi, kepemimpinan, dan prestasi nyata bagi sekolah serta peserta didik.[]

Editor : Ikbal Fanika
inisiatifberdampak
Tutup