HUT RI Ke 80

Gubernur Aceh Tanggapi Polemik CSR PT PEMA untuk Trisakti: Kampus di Aceh Juga Dapat

Gubernur Aceh Muzakir Manaf memberikan keterangan terkait polemik penyaluran CSR PT. PEMA kepada awak media usai pelantikan Sekda Aceh Tengah di Pendopo Bupati setempat pada Selasa (9/9/2025). (Foto: Pemerintah Aceh).

INISIATIF.CO, Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, akhirnya buka suara terkait sorotan publik atas penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pembangunan Aceh (PEMA) kepada Universitas Trisakti, Jakarta.

Dalam wawancara singkat bersama RRI usai melantik Sekda Aceh Tengah di Pendopo Bupati, Selasa (9/9/2025), pria yang akrab disapa Mualem itu menyebut bahwa penyaluran CSR ke luar daerah bukanlah hal yang keliru.

“Penyaluran CSR itu hal yang wajar, bisa dilakukan se-Indonesia,” ujar Mualem menegaskan.

Meski demikian, ia menekankan bahwa PT PEMA juga tetap menyalurkan CSR untuk masyarakat dan kampus di Aceh. Salah satunya dalam bentuk bantuan kendaraan roda tiga atau becak motor bagi warga.

“Semua ada, ke kampus di Aceh juga ada. Apalagi ada 100 becak, itu masyarakat, kan ada juga,” katanya.

Pernyataan ini merespons polemik yang mencuat setelah bocornya dokumen pencairan dana CSR sebesar Rp20 juta dari PT PEMA untuk mendukung perayaan Dies Natalis ke-60 Universitas Trisakti.

Kebijakan itu memicu kritik tajam dari berbagai pihak di Aceh. Banyak yang menilai penyaluran dana CSR ke universitas di Jakarta tidak tepat sasaran, apalagi jika mengacu pada regulasi yang berlaku.

Sejumlah pihak menyoroti, penyaluran CSR seharusnya berlandaskan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

Menurut para pengkritik, dana CSR seharusnya diprioritaskan untuk mendukung pembangunan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat di Aceh, bukan dialihkan ke luar daerah.

Meski menuai polemik, Mualem menegaskan bahwa program CSR PT PEMA tetap berjalan di Aceh dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Namun, kontroversi ini diperkirakan masih akan berlanjut, seiring dengan tingginya ekspektasi publik agar dana CSR benar-benar dikelola transparan dan berpihak pada kepentingan daerah.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup