Efek Bencana Sebabkan 161 Sekolah Rusak, Aceh Masuk Program Revitalisasi Nasional
, Banda Aceh – Pemerintah pusat menetapkan Aceh sebagai salah satu provinsi prioritas dalam program revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan tahun 2026.
Keputusan ini menjadi angin segar di tengah banyaknya fasilitas sekolah yang rusak akibat bencana banjir dan longsor sepanjang akhir tahun.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, mengatakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberi perhatian khusus terhadap kondisi pendidikan di Aceh pascabencana.
“Alhamdulillah Aceh menjadi salah satu provinsi yang menjadi fokus dari program revitalisasi tahun 2026,” kata Murthalamuddin, yang juga bertugas sebagai juru bicara Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi di Banda Aceh, Selasa, (2/12/2025).
Menurutnya, jumlah bantuan yang akan disalurkan masih menunggu petunjuk resmi dari kementerian. Namun ia memastikan Aceh telah masuk dalam prioritas dalam rapat koordinasi nasional bersama seluruh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.
“Sesuai dengan rapat yang kami ikuti bersama seluruh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, Aceh menjadi prioritas,” ujarnya.
Murthalamuddin juga mengungkapkan bahwa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muti, memastikan pemerintah telah menyiapkan dukungan pemulihan sarana pendidikan di tiga provinsi terdampak paling parah: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap kerusakan masif fasilitas belajar akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan data sementara Posko Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi per Senin (1/12) pukul 14.50 WIB, terdapat 161 unit fasilitas sekolah yang mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor di berbagai daerah di Aceh.
Upaya pemulihan diprioritaskan agar proses belajar mengajar di awal tahun ajaran mendatang tidak terganggu. Program revitalisasi ini diharapkan dapat mempercepat normalisasi layanan pendidikan sekaligus memperkuat ketahanan infrastruktur sekolah terhadap bencana di masa depan.[]
