Duta Besar UEA Kunjungi Pelabuhan Sabang untuk Perkuat Kerja Sama Investasi
INISIATIF.CO, Sabang – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah SE, menegaskan komitmen pemerintah Aceh dalam mendukung investasi di wilayah Sabang.
Pernyataan ini disampaikan usai kunjungan resmi Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, ke Pelabuhan CT 3 dan CT 1 yang dikelola oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Senin (10/3/2025).

Kunjungan ini terkait rencana investasi Mubadala Energy untuk membangun fasilitas logistik shorebase guna mendukung eksplorasi Blok Andaman.
“Kami jamin keamanan dan stabilitas bagi investor di Aceh, termasuk di Sabang. Kami siap menyambut peluang ini dengan tangan terbuka,” tegas Fadhlullah dalam pertemuan yang dihadiri oleh pejabat daerah dan pimpinan Mubadala Energy, Abdulla Bu Ali.
Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan UEA, dengan potensi besar untuk menghubungkan Pelabuhan Sabang dengan Abu Dhabi Port.
“Kami berharap proses investasi dapat berjalan lancar dan dipermudah sehingga proyek ini segera terealisasi,” kata Abdulla Salem Al Dhaheri.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya siap mengirimkan bantuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Sabang.
Wakil Gubernur Aceh memberikan kebebasan kepada UEA untuk memilih lokasi investasi yang sesuai dengan kebutuhan proyek Mubadala Energy di CT3.
“Silakan pilih lahan yang tersedia, semuanya berada di bawah kendali BPKS dan siap digunakan untuk mendukung proyek ini,” ungkap Fadhlullah.
Dukungan pemerintah Aceh tidak hanya terbatas pada keamanan dan kelancaran investasi, tetapi juga mencakup rencana pembangunan kantor perwakilan UEA di Sabang untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi dalam pengelolaan proyek.
Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen, menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan kelanjutan dari upaya intensif BPKS dalam mengembangkan Sabang sebagai kawasan logistik strategis, yang dimulai sejak pertemuan-pertemuan pada Juli lalu. Fokus utama adalah menjadikan Sabang sebagai pangkalan logistik untuk operasi migas di Blok Andaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah Aceh dan UEA, proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi Sabang, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.[]