Dukungan Mengalir, Jasman Apresiasi Mus Seudong Perjuangkan Lahan Eks Kombatan GAM
INISIATIF.CO, Blangpidie – Dukungan terhadap perjuangan Wakil Ketua I DPRK Aceh Barat Daya (Abdya), Tgk Mustiari atau Mus Seudong, dalam mengupayakan alih fungsi lahan hutan lindung menjadi Hutan Kemasyarakatan (HKm) semakin kuat. Kali ini, dukungan datang dari Ketua Fraksi Abdya Medaulat DPRK Abdya, Jasman, yang juga politisi Partai Aceh.
Menurut Jasman, langkah yang dilakukan Mus Seudong bersama jajaran Komite Peralihan Aceh (KPA) patut diapresiasi karena menyentuh langsung kepentingan masyarakat, khususnya para mantan kombatan GAM, korban konflik, hingga keluarga syuhada.
“Perjuangan ini adalah bagian dari implementasi MoU Helsinki. Apa yang dilakukan Tgk Mus bukan hanya soal politik, tetapi tentang pemulihan hak-hak mantan kombatan dan masyarakat korban konflik. Kita tentu mendukung penuh,” kata Jasman kepada INISIATIF.CO Sabtu (23/8/2025).
Ia menekankan, penyediaan lahan bagi eks kombatan GAM merupakan amanah yang harus diperjuangkan bersama. Dengan dialihkannya status 2.000 hektare lahan di kawasan Babahrot ke dalam skema HKm, diharapkan dapat menjadi tonggak baru pembangunan ekonomi berbasis masyarakat.
“Ini adalah momentum besar. Kalau program HKm ini terealisasi, para mantan kombatan bisa mandiri secara ekonomi sekaligus menjaga kelestarian hutan. Partai Aceh bersama Fraksi Abdya Medaulat akan terus mengawal perjuangan ini,” tambah Jasman.
Sebelumnya, Mus Seudong yang juga Imum Tentara Wilayah 013 Blangpidie memimpin rapat bersama KPA dan mantan kombatan di gedung DPRK Abdya, Kamis (21/8/2025).
Dalam pertemuan itu, disepakati survei lapangan seluas lebih dari 2.000 hektare lahan Babahrot akan dilakukan pada 25–29 Agustus.
Lahan tersebut rencananya dikelola melalui Kelompok Tani Hutan (KTH) Seudong Rimba, dengan prioritas penerima manfaat bagi eks kombatan GAM, korban konflik, tahanan politik, serta masyarakat sekitar.
Selain mendorong kemandirian ekonomi, program HKm juga diproyeksikan menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam pohon bernilai ekonomis, seperti durian dan nangka, sesuai aturan perhutanan sosial yang berlaku.
Panglima Wilayah 013 Blangpidie, H. Abdurrahman Ubit atau Panglima Do, sebelumnya juga menegaskan pentingnya kekompakan dalam perjuangan tersebut. Ia berharap, cita-cita untuk menyejahterakan anak-anak syuhada dapat segera terwujud.
Jika terealisasi, program HKm Abdya diyakini akan menjadi titik balik transisi para eks kombatan GAM dari masa konflik menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan.[]