Dua Kampus Indonesia Masuk 15 Besar Universitas Terbaik Asia Bidang Ilmu Gizi dan Pangan Versi EduRank 2025
INISIATIF.CO, Jakarta – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia pendidikan tinggi Indonesia di kancah internasional. Laporan terbaru EduRank 2025 menempatkan Universitas Diponegoro (UNDIP) dan IPB University dalam jajaran 15 universitas terbaik di Asia di bidang Ilmu Gizi dan Pangan.
Berdasarkan pemeringkatan tersebut, UNDIP berhasil menempati posisi ke-12 di Asia atau peringkat 63 dunia, sementara IPB University berada di urutan ke-14 Asia atau peringkat 68 dunia.
“Capaian ini menjadi bukti nyata kualitas riset perguruan tinggi Indonesia yang mampu bersaing di tingkat global, khususnya dalam bidang gizi dan pangan yang sangat strategis,” demikian laporan EduRank 2025.
EduRank menggunakan analisis berbasis 24,1 juta sitasi dari 1,18 juta makalah akademik yang dipublikasikan oleh 1.886 universitas di Asia. Data tersebut kemudian disesuaikan dengan tanggal rilis publikasi, sebelum akhirnya dihitung menjadi skor akhir.
Dengan metodologi ini, peringkat tidak hanya melihat kuantitas publikasi, tetapi juga dampak akademik yang dihasilkan oleh riset tiap universitas.
Daftar 15 Universitas Terbaik di Asia Bidang Ilmu Gizi dan Pangan
Berikut daftar lengkap perguruan tinggi yang masuk dalam Top 15 EduRank Asia 2025 untuk bidang Ilmu Gizi dan Pangan:
-
Jiangnan University (China)
-
China Agricultural University (China)
-
Zhejiang University (China)
-
Putra Malaysia University (Malaysia)
-
Nanjing Agricultural University (China)
-
South China University of Technology (China)
-
Huazhong Agricultural University (China)
-
Northwest A&F University (China)
-
Kyoto University (Jepang)
-
University of Tokyo (Jepang)
-
Seoul National University (Korea Selatan)
-
Universitas Diponegoro (Indonesia)
-
Northeast Agricultural University (China)
-
IPB University (Indonesia)
-
Shanghai Jiao Tong University (China)
Masuknya UNDIP dan IPB University dalam daftar bergengsi ini menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam riset pangan dan gizi di Asia.
Keduanya diharapkan terus meningkatkan kontribusi riset, tidak hanya untuk kepentingan akademik, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan nasional serta kesehatan masyarakat global.[]
