Ramadhan

Dortmund Gagal Singkirkan Barcelona, Langkah ke Semifinal Liga Champions Terhenti

Serhou Guirassy menjadi ujung tombak Borussia Dortmund dengan mencetak hattrick dalam laga krusial melawan Barcelona di perempat final Liga Champions UEFA. (Foto: IMAGO/Ralf Treese/DeFodi Images)

INISIATIF.CO, Dortmund — Harapan Borussia Dortmund untuk melangkah ke semifinal Liga Champions pupus di hadapan publik sendiri.

Meskipun tampil heroik dan menampilkan permainan menyerang yang agresif, Die Borussen (–julukan Borussia Dortmund)  harus mengakui keunggulan agregat (2-5) FC Barcelona pada leg kedua perempat final UEFA Champions League, Rabu dini hari (16/4/2015).

Serhou Guirassy menjadi sorotan utama dalam laga tersebut setelah mencetak hat-trick brilian yang mengguncang tribune Signal Iduna Park. Penyerang asal Guinea itu tampil garang dan memberikan mimpi indah sejenak bagi para fans tuan rumah yang berharap keajaiban terjadi.

Namun meski Dortmund memenangkan pertandingan dengan skor 3-1, hasil tersebut tak cukup untuk membalikkan keadaan setelah kekalahan telak di leg pertama. Barcelona tetap melaju ke babak semifinal berkat keunggulan agregat yang mereka kantongi.

Duel ini berlangsung dalam tempo tinggi sejak peluit awal. Guirassy membuka keunggulan pada babak pertama lewat sepakan keras di dalam kotak penalti. Dua gol tambahan yang dicetaknya di babak kedua sempat membuka peluang tipis bagi Dortmund, sebelum Barcelona mencuri satu gol krusial melalui serangan balik cepat.

Satu gol tandang dari Barcelona menjadi penentu nasib. Meski menang di laga, Dortmund tersingkir dengan agregat tipis.

Pelatih Dortmund, Edin Terzić, mengaku bangga atas semangat juang anak asuhnya.

“Kami bermain dengan hati, dan Guirassy menunjukkan kelasnya malam ini. Sayangnya, sepak bola tak selalu adil. Kami tersingkir dengan kepala tegak,” ujarnya seusai laga.

Para penggemar Dortmund tetap memberikan tepuk tangan panjang saat peluit akhir berbunyi — sebuah penghormatan atas perjuangan tim kesayangan mereka, meski mimpi Liga Champions harus berakhir lebih cepat.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup