Dokter Minim, Sekolah Masih Tertinggal, Abdya Perlu Lompatan Kualitas Layanan Dasar
Dengan kondisi ini, pembangunan sektor kesehatan di Abdya butuh lompatan besar. Bukan hanya pembangunan fisik rumah sakit, tapi juga investasi pada dokter spesialis, peralatan modern, dan sistem rujukan yang terintegrasi.
“Masa depan Abdya bergantung pada seberapa sehat rakyatnya,” ujarnya lagi.
Di bidang pendidikan, Prof Ishak juga menyampaikan kritik konstruktif terhadap kondisi pendidikan di Abdya saat ini. Menurutnya, kemajuan pendidikan sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan sekolah dan keberanian membuat lompatan inovasi.
“Kita perlu menyeleksi kepala sekolah yang andal untuk bisa membawa sekolah-sekolah di Abdya menuju arah yang berkualitas dan modern,” ujar Prof. Ishak.
Ia menilai, sekolah-sekolah di Abdya masih minim inovasi dan belum mempersiapkan siswa menghadapi dunia global. Sarana prasarana terbatas, sistem pengajaran yang kaku, serta kurangnya pelatihan bagi guru membuat mutu pendidikan tak banyak berubah dari tahun ke tahun.
Salah satu gagasan yang mengemuka adalah pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai modal kerja global. Prof Ishak bahkan mengusulkan pembentukan kampung Bahasa Inggris di Abdya, seperti model di Kampung Pare, Kediri, Jawa Timur.
“Kita bisa bentuk kampung Bahasa Inggris di Abdya. Jika anak-anak bisa menguasai bahasa asing, mereka tak harus bergantung pada lapangan kerja lokal. Mereka bisa bersaing secara global, termasuk di negara-negara seperti Jepang yang sedang mengalami depopulasi,” lanjutnya.
Sayangnya, hingga kini, belum terlihat arah kebijakan yang konkret untuk memperkuat pendidikan vokasional, soft skills, maupun integrasi teknologi dalam proses belajar-mengajar.
Prof. Ishak menggarisbawahi bahwa tanpa cetak biru pembangunan yang berkelanjutan, Abdya akan terus terjebak dalam lingkaran persoalan dasar. Ia mendorong pemerintah daerah dan parlemen menyusun blueprint pembangunan jangka panjang agar pembangunan tak lagi bergantung pada siapa kepala daerahnya.
“Masyarakat butuh pelayanan dasar yang bermutu. Kalau pendidikan dan kesehatan kita tidak ditingkatkan, bagaimana kita bicara masa depan Abdya?” pungkasnya.[]