Disdik Aceh Buka Pendaftaran SPMB Gelombang II, Komitmen pada Akses Pendidikan yang Adil
INISIATIF.CO, Lhokseumawe – Dinas Pendidikan Aceh kembali membuka Gelombang II Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Kebijakan ini diambil sebagai bentuk perhatian terhadap calon peserta didik yang belum lolos pada tahap pertama maupun yang belum sempat diverifikasi.
Pendaftaran Gelombang II dibuka mulai 3 hingga 5 Juli 2025, dan peserta hanya diperbolehkan memilih satu sekolah berdasarkan domisili. Calon siswa baru yang belum mendaftar pada Gelombang I diwajibkan membuat akun dan memilih sekolah selama periode tersebut. Proses verifikasi oleh pihak sekolah dijadwalkan berlangsung pada 4 hingga 5 Juli 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A., menyatakan bahwa Gelombang II ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk menjamin inklusivitas dan pemerataan akses pendidikan.
“Kami tidak ingin ada anak-anak Aceh yang tertinggal dalam pendidikan hanya karena kendala teknis saat proses pendaftaran. Gelombang II ini mencerminkan komitmen kami untuk memberikan akses dan kesempatan yang adil bagi seluruh calon siswa,” ujar Marthunis pada 2 Juli 2025.
Orang tua dan wali murid diimbau untuk segera mengakses laman resmi SPMB Aceh di https://spmbdisdik.acehprov.go.id agar tidak melewatkan tahapan penting dalam proses pendaftaran.
Lebih lanjut, Marthunis menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Aceh berkomitmen memperkuat integritas layanan publik di sektor pendidikan. Hal itu diwujudkan melalui penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan bebas dari intervensi pihak manapun.
“Kami berkomitmen menjaga proses ini tetap bersih dan transparan. Jangan sampai ada praktik pungli atau bentuk pelanggaran lainnya. Semua pihak wajib mematuhi aturan agar SPMB berjalan jujur dan profesional,” tegas Marthunis.
Dengan dibukanya Gelombang II SPMB ini, diharapkan tidak ada lagi calon peserta didik di Aceh yang tertinggal mendapatkan bangku sekolah akibat kendala teknis atau ketidaktahuan informasi.[]