Dewan Minta Gedung Dewan Dipugar: “Saya Malu Jika Ada Tamu Datang”
INISIATIF.CO, Blangpidie – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya, Zulkarnain, menyoroti kondisi gedung tempat para wakil rakyat bermarkas. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut gedung DPRK Abdya tidak layak pakai dan jauh dari kesan representatif sebagai simbol lembaga legislatif.
Kepada wartawan, Senin (5/5/2025), Zulkarnain tidak menutupi rasa kecewanya terhadap buruknya kondisi fisik gedung dewan. Ia bahkan merasa malu ketika menerima tamu dari luar daerah.
“Saya malu jika ada tamu datang. Gedung ini wajah lembaga legislatif, tapi justru tampak seperti bangunan terbengkalai,” ucapnya dari ruang kerjanya.
Zulkarnain memaparkan bahwa kerusakan merata di hampir seluruh bagian gedung, mulai dari cat dinding yang mengelupas, perabotan yang telah usang, hingga lantai yang dinilainya tak layak pakai.
Ia menyoroti secara khusus ruang Komisi I yang disebutnya paling memprihatinkan, minim perawatan, dan tidak nyaman digunakan sebagai ruang kerja.
“Kalau ruang rapat saja tak terurus, bagaimana publik bisa percaya kita bekerja sungguh-sungguh?” kata dia retoris.
Tak hanya dari sisi estetika, Zulkarnain menilai kondisi ini turut mencoreng citra dan wibawa DPRK di mata publik. Menurutnya, kantor dewan seharusnya mencerminkan keseriusan dan tanggung jawab lembaga legislatif dalam menjalankan fungsi dan pengawasan.
Kritik Zulkarnain juga menyasar area luar gedung. Ia menyebut kantor Sekretariat DPRK tak berbeda jauh, terlihat seperti bangunan biasa tanpa identitas sebagai pusat kegiatan politik daerah.
“Gedung ini sudah kadaluarsa, dari lantai dasar sampai lantai atas. Tidak ada kesan ini kantor perwakilan rakyat,” tuturnya.
Zulkarnain mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dan Sekretariat DPRK agar segera mengambil langkah perbaikan menyeluruh, termasuk pengecatan ulang, pembaruan fasilitas, serta perawatan rutin yang selama ini dianggap diabaikan.
“Ini bukan soal mempercantik, ini soal penghormatan terhadap lembaga. Gedung DPRK harus mencerminkan bahwa di sinilah keputusan-keputusan penting daerah dibuat,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa lingkungan kerja yang buruk bisa berdampak langsung pada semangat kerja para legislator dan staf, sekaligus menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dewan.
“Kalau kita ingin dihargai, kita harus mulai dengan menghargai tempat kita bekerja,” pungkasnya. (Fitria Maisir/Aceh Barat Daya)