HUT RI Ke 80

Demo Ribuan Mahasiswa di Aceh Barat Ricuh, Polisi Tembakkan Water Canon

“Polisi kerahkan water canon untuk membubarkan aksi ribuan mahasiswa di depan Kantor DPRK Aceh Barat, Senin (1/9/2025). Foto tangkapan layar.

INISIATIF.CO, Meulaboh – Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kabupaten Aceh Barat berakhir ricuh.

Demonstrasi yang berlangsung di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat pada Senin (1/9/2025) itu terpaksa dibubarkan aparat kepolisian dengan water canon.

Pantauan di lapangan, aksi yang awalnya berlangsung tertib sempat memanas beberapa kali. Mahasiswa mencoba menekan barikade aparat, namun negosiasi berhasil meredakan ketegangan sementara waktu.

Belasan anggota DPRK Aceh Barat, di antaranya Azwir, Ahmad Yani, Bustamam, Hermanto, Medradia Yugistira, Nasruddin, Ramli, Abdul Rauf, Khairani, Said Muzhar, Nasrul, Aulina Katana, Tarmizi Satar, TM Arfan, Bachtiar, Fauzi, dan Fajar Ziyadi akhirnya turun menemui massa. Mereka berdialog langsung di halaman kantor legislatif.

Namun, situasi kembali tidak terkendali. Massa aksi yang terus berorasi memicu dorong-dorongan dengan aparat hingga berujung pada aksi saling lempar.

Polisi kemudian menggiring mahasiswa keluar dari area kantor DPRK dan mengarahkan water canon untuk membubarkan kerumunan.

DPRK Siap Tampung Aspirasi Mahasiswa

Wakil Ketua I DPRK Aceh Barat, Azwir, menegaskan pihaknya terbuka menerima masukan dari mahasiswa. Ia mengajak para pendemo menyampaikan aspirasi dengan cara yang lebih kondusif.

“Kita siap menampung semua aspirasi adik-adik mahasiswa. Kita berharap semua permasalahan dapat diselesaikan dengan kepala dingin,” ujar Azwir kepada wartawan.

Hingga pukul 18.09 WIB, mahasiswa masih bertahan di sekitar lokasi, meski sudah digeser mundur beberapa ratus meter dari kantor DPRK oleh barikade kepolisian.

Demonstrasi mahasiswa ini menjadi sorotan publik lantaran menuntut perhatian serius DPRK terhadap isu-isu yang berkembang di daerah. Meski ricuh, aksi tersebut memperlihatkan dinamika hubungan antara mahasiswa, masyarakat, dan lembaga legislatif di Aceh Barat.[]

Editor : Yurisman
inisiatifberdampak
Tutup