Dana Rp 80 Miliar Menguap, Proyek Saluran Air Irigasi Pidie Dituding Abaikan Petani
INISIATIF.CO, Pidie Jaya — Proyek rehabilitasi jaringan saluran irigasi senilai Rp 80,55 miliar di Gampong Suka Jaya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, menuai protes keras dari para petani.
Mereka menuding proyek ini salah sasaran dan malah membiarkan saluran irigasi yang rusak parah terbengkalai. Para petani menilai proyek yang didanai melalui Proyek Inpres No. 2 Tahun 2025 ini justru fokus memperbaiki saluran yang masih layak, sementara yang benar-benar membutuhkan perbaikan dibiarkan begitu saja.
Yang Rusak Dibiarkan, yang Bagus Diperbaiki SN (56), seorang petani setempat, merasa keheranan dengan prioritas pengerjaan proyek ini.
“Aneh. Yang rusak berat malah dibiarkan, tapi yang masih lumayan bagus malah diperbaiki. Kami butuh air, bukan proyek yang hanya menghabiskan anggaran tanpa manfaat nyata,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Proyek ini dilaksanakan oleh PT. Hutama Karya (Persero) dan dijadwalkan selesai pada 12 Oktober 2025.
Namun, hingga kini banyak saluran yang rusak parah masih terbengkalai. AS (45), petani lainnya, menduga ada motif tersembunyi di balik keputusan ini.
“Jika mereka mengerjakan saluran yang rusak parah, kemungkinan mereka mendapatkan keuntungan lebih sedikit,” ujarnya, menyiratkan adanya indikasi permainan di balik layar.
Situasi di lapangan semakin memprihatinkan karena proyek ini sudah beberapa hari tidak dikerjakan. Tidak ada material maupun pekerja di lokasi.
Petani berharap dinas terkait menunda Provisional Hand Over (PHO) dan pencairan anggaran jika saluran irigasi yang rusak parah tidak kunjung diperbaiki.
Saat dikonfirmasi, pengawas lapangan, Azhari, memilih bungkam. Keheningan ini menambah kegelisahan petani yang masa depan pertanian mereka sangat bergantung pada kelancaran air.[]