Dana Abadi LPDP Capai Rp154 Triliun, Ribuan Beasiswa dan Proyek Riset Telah Didanai
INISIATIF.CO, Jakarta — Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mencatat total dana abadi yang dikelola sejak 2010 hingga Juni 2025 mencapai Rp154,11 triliun.
Dana tersebut mencakup empat kategori utama, yakni Dana Abadi Pendidikan (DAP) sebesar Rp126,12 triliun, Dana Abadi Penelitian (DPL) Rp12,19 triliun, Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) Rp10 triliun, dan Dana Abadi Kebudayaan (DAKb) sebesar Rp5 triliun.
Hal ini disampaikan Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (14/7/2025). Ia merinci bahwa komposisi portofolio investasi LPDP per 30 Juni 2025 didominasi oleh obligasi negara sebesar Rp112 triliun atau 70,01 persen. Sisanya tersebar dalam deposito sebesar Rp37,07 triliun (23,2 persen), obligasi korporasi Rp7,74 triliun (4,84 persen), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp2,97 triliun (1,86 persen).
Sejak 2013, LPDP telah menyalurkan beasiswa kepada 55.492 penerima, yang terdiri dari 40.284 mahasiswa magister (S2), 11.829 mahasiswa doktoral (S3), dan 3.379 calon dokter spesialis. Sementara itu, per 30 Juni 2025, jumlah penerima beasiswa aktif (on-going) mencapai 34.373 orang. Mereka berasal dari berbagai program, termasuk LPDB, Kemendikdasmen, Kemdiktisaintek, serta Kementerian Agama (Kemenag).
Dalam kurun waktu 2021–2025, beasiswa kolaborasi Kemendikdasmen dan Kemdiktisaintek telah menjangkau 24.967 mahasiswa dari jenjang S1 hingga S3, serta 548.911 peserta untuk program non-gelar. Sedangkan beasiswa kolaboratif dari Kemenag periode 2022–2025 telah diberikan kepada 11.546 mahasiswa serta 29.499 pelajar program non-gelar.
Tak hanya fokus pada pendidikan formal, LPDP juga menyalurkan Dana Abadi Penelitian (DPL) untuk mendukung 1.199 proyek riset yang telah selesai dan 2.261 proyek yang masih berjalan. Adapun Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) menghasilkan 7.935 publikasi ilmiah, 1.849 visiting professor, 576 postdoctoral fellowship, serta 6.800 pertukaran pelajar di 21 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Sementara itu, Dana Abadi Kebudayaan (DAKb) telah memberi manfaat kepada 928 penerima, yang terdiri dari individu, komunitas, maupun lembaga, dengan total keterlibatan sebanyak 27.650 pelaku budaya di berbagai kegiatan.
Andin juga memaparkan bahwa dampak dari investasi beasiswa LPDP sangat signifikan. Berdasarkan hasil pengukuran Return On Scholarship Investment (ROSI), setiap dana yang diinvestasikan menghasilkan dampak sosial dan ekonomi sebesar 5,39 kali lipat dari nilai awal. Angka ini disebutnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan program beasiswa global seperti Chevening atau dari Bank Dunia.
Untuk tahun anggaran 2026, LPDP menetapkan pagu indikatif sebesar Rp3,93 triliun. Alokasi tersebut terdiri dari Rp2,92 triliun untuk belanja beasiswa, Rp349,13 miliar untuk operasional manajemen, Rp111 miliar untuk DAP, Rp200 miliar untuk DAKb, dan Rp350 miliar untuk DAPT.
Adapun target layanan LPDP tahun 2026 mencakup pemberian beasiswa kepada 14.160 penerima, pendanaan 42 proyek riset, dukungan kepada 23 PTNBH melalui DAPT, serta pelaksanaan empat program kebudayaan utama dalam rangka pelestarian dan pemberdayaan budaya nasional.[]