Daftar Klasemen Liga Korupsi Indonesia, Terbaru Korupsi Pertamina Niaga di Posisi Runner Up
INISIATIF.CO, Jakarta — Lembaga antikorupsi independen merilis data terbaru “Klasemen Liga Korupsi Indonesia” yang mengekspos kerugian negara akibat praktik korupsi di berbagai lembaga dan badan.
PT Timah (Persero) menempati posisi puncak dengan total kerugian mencapai Rp300 triliun, disusul Pertamina di posisi runner up yakni Rp193 triliun dan kasus BLBI sebesar Rp138 triliun.

Data ini memicu gelombang kecaman publik terhadap lemahnya pengawasan di sektor strategis.
Berikut deretan lembaga dengan kerugian fantastis
1. PT Timah (Rp300 Triliun); Perusahaan pelat timah ini disebut menjadi episentrum korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia. Dugaan manipulasi ekspor dan penggelapan pajak menjadi penyebab utama kerugian negara.
2. Pertamina (Rp193 Triliun); Kasus korupsi di tubuh perusahaan migas ini melibatkan proyek infrastruktur fiktif dan mark-up harga.
3. BLBI (Rp138 Triliun); Skandal lama yang kembali mencuat setelah ditemukannya aliran dana dari para obligor ke oknum pejabat.
4. Duta Palma (Rp78 Triliun); Perusahaan kelapa sawit ini diduga melakukan penggelapan dana reboisasi dan izin ilegal.
5. PT TPPI (Rp37 Triliun); Proyek kilang minyak Tuban menjadi sorotan akibat dugaan korupsi pengadaan dan suap.
Tak hanya BUMN, instansi pemerintah seperti Kementerian Sosial (Kemensos) masuk peringkat 8 dengan kerugian Rp17 triliun terkait penyelewengan dana bansos.
Sementara kasus BTS Kominfo (Rp8 triliun) dan Bank Century (Rp7 triliun) menegaskan bahwa korupsi masih sistemik di berbagai level.
Koalisi Masyarakat Antikorupsi (MAKI) menuntut penindakan tegas terhadap seluruh pihak terlibat.
“Data ini bukti korupsi sudah menjadi epidemi. Butuh reformasi total sistem pengawasan dan sanksi yang lebih berat,” tegas Ahmad Junaidi, aktivis MAKI, seperti dikutip dari Nowdot, Kamis (27/2/2025).
Sementara itu, Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri, menyebut kerugian akibat korupsi ini menghambat pertumbuhan ekonomi.
“Dana Rp900 triliun lebih dari 12 kasus ini bisa untuk membangun infrastruktur atau subsidi rakyat, tetapi habis dikorupsi segelintir orang,” ujarnya.
Liga korupsi ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah yang kerap mengklaim perang terhadap korupsi. Masyarakat menunggu tindak lanjut penegakan hukum, dengan menghukum para pelaku dengan hukuman seberat-beratnya.[]