Banner Niagahoster
Ramadhan

Budi Arie Sebut Koperasi Desa Merah Putih Putus Mata Rantai Kemiskinan

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Koperasi Ferry Yuliantono saat memberikan keterangannya kepada awak media usai rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto membahas rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Istana Merdeka/Foto: Tangkapan Layar Youtube Setkab.

INISIATIF.CO, Jakarta – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengumumkan bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi masalah ekonomi di pedesaan.

Pernyataan ini disampaikan saat konferensi pers usai rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Bank Aceh

“Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih ini sangat penting untuk kepentingan masyarakat desa. Koperasi ini bertujuan memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan penghasilan masyarakat desa,” ungkap Budi Arie.

Selain menjadi motor penggerak ekonomi desa, Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat mengatasi jeratan pinjaman online (pinjol), tengkulak, dan rentenir yang selama ini membebani masyarakat desa. Budi Arie menegaskan bahwa koperasi ini akan memberikan akses permodalan yang lebih sehat dan berkeadilan bagi masyarakat desa.

“Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih, yang salah satu unitnya adalah unit simpan pinjam, masyarakat desa akan lebih terbantu dari segi pendanaan dan tidak terjerat dalam lingkaran setan kemiskinan,” jelasnya.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan peran strategis desa dalam perekonomian nasional, mengingat 44 persen penduduk Indonesia masih tinggal di desa. Tanpa intervensi yang tepat, desa berisiko mengalami kemunduran ekonomi. Tito menambahkan bahwa desa dapat menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Pemerintah, lanjutnya, akan memberikan dukungan penuh terhadap Koperasi Desa Merah Putih, salah satunya melalui pembiayaan dari Bank Himbara, yang diperkirakan akan memberikan pinjaman sebesar Rp5 miliar untuk setiap koperasi desa. Dana ini akan digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti gudang penyimpanan, cold storage, unit simpan pinjam, hingga klinik desa.

Tito juga menyatakan bahwa pemerintah akan segera melakukan sosialisasi kepada kepala desa, perangkat desa, dan asosiasi terkait sebagai tindak lanjut dari rapat terbatas ini. Hal ini bertujuan untuk memastikan pemahaman yang seragam tentang program tersebut.

“Kita akan berdialog dengan kepala desa dan asosiasi terkait agar mereka benar-benar memahami pemikiran dari Bapak Presiden, yang bertujuan untuk kepentingan bersama. Ini pasti akan menguntungkan desa,” kata Tito.

Melalui Koperasi Desa Merah Putih, pemerintah berharap desa dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri, bukan hanya dalam menjaga ketahanan pangan, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Program ini diharapkan dapat segera terealisasi di seluruh desa di Indonesia dalam waktu dekat.[]

Editor : Ikbal Fanika
Iklan BRI
Tutup