ANTINARKOBA

Bikers Malaysia Jelajahi Aceh, Wisata Religi Jadi Jembatan Budaya

Rombongan bikers asal Malaysia disambut secara adat di kawasan Kubah Gurrah, Aceh Besar, dalam rangkaian wisata religi dan silaturahmi budaya lintas negara, Jumat (2/5/2025). (Foto Furqan Fiqri/INISIATIF.CO)

INISIATIF.CO, Aceh Besar – Puluhan pengendara motor gede (bikers) dari Malaysia">Malaysia tampak antusias saat tiba di Aceh dalam rangkaian touring lintas negara bertajuk wisata religi dan silaturahmi budaya, Jumat (2/5/2025).

Rombongan ini berasal dari berbagai komunitas ternama seperti Adventure Touring Motorsports (ATMS) dan Penang Bikers Club, dan difasilitasi oleh Zulfa Tour and Travel, agen perjalanan yang telah berpengalaman menangani wisata spiritual mancanegara.

Destinasi utama mereka adalah Kubah Gurrah di Aceh Besar, sebuah situs bersejarah yang menjadi simbol ketangguhan masyarakat Aceh pasca-tsunami 2004.

Setibanya di lokasi, para bikers disambut hangat dengan upacara adat, tari Ranup Lampuan, dan hidangan kuliner khas Aceh, yang menjadi bentuk penghormatan terhadap tamu lintas negara.

Tak sekadar menikmati pemandangan dan budaya lokal, para bikers juga menggelar doa bersama dan menyerahkan bantuan simbolis kepada masyarakat sekitar.

Aksi ini menjadi wujud nyata dari semangat kemanusiaan dan kepedulian lintas batas yang dibawa dalam perjalanan mereka.

“Aceh tidak hanya indah secara alam, tapi juga menyentuh hati dengan kekuatan spiritualnya,” ujar salah satu perwakilan ATMS di sela-sela kegiatan.

Touring ini tak hanya menjadi ajang ekspedisi, tetapi juga momen reflektif untuk mempererat persaudaraan antarbangsa. Para peserta mengaku terkesan dengan nilai-nilai keislaman yang hidup dalam keseharian masyarakat Aceh, serta keramahan yang mereka rasakan sejak memasuki Tanah Rencong.

Zulfa Tour and Travel, sebagai penyelenggara, menyebut kegiatan ini bagian dari upaya mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata religi unggulan di Asia Tenggara.

“Kami ingin wisatawan mancanegara mengalami langsung kekayaan spiritual, budaya, dan sejarah Aceh, bukan sekadar melihat dari jauh,” ujar perwakilan perusahaan.

Kegiatan lintas negara ini menjadi bukti bahwa wisata tidak hanya soal tempat, tetapi juga soal jiwa dan hubungan antarumat manusia. Touring religi ini diharapkan membuka pintu kerja sama budaya lebih luas antara Aceh dan komunitas internasional, khususnya di kawasan ASEAN. (Furqan Fiqri/Aceh Besar)

Editor : Yurisman
Tutup