ANTINARKOBA

Baitul Asyi Kembali Salurkan Wakaf, Jemaah Haji Aceh Terima 2.000 Riyal

INISIATIF.CO, Makkah – Senyum bahagia kembali merekah di wajah para jemaah haji asal Aceh. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka kembali menerima dana wakaf dari Baitul Asyi, warisan sejarah yang terus hidup hingga kini. Tahun ini, setiap jemaah mendapatkan 2.000 riyal Arab Saudi (SAR) atau setara dengan Rp8,6 juta, jumlah yang lebih besar dari tahun lalu.

Pembagian dana tersebut berlangsung di Hotel Sektor 9, kawasan Misfalah, Makkah, lokasi pemondokan jemaah haji Aceh. Ribuan jemaah secara bergantian menerima dana yang menjadi bentuk nyata dari keberlanjutan wakaf asal Aceh sejak abad ke-19.

Saifullah M Yunus, petugas kloter sekaligus panitia pembagian dana wakaf, mengatakan bahwa tahun ini terdapat 4.758 jemaah yang menjadi penerima manfaat. Mereka tergabung dalam 12 kloter dari Embarkasi Aceh (BTJ).

“Tahun kemarin jemaah Aceh mendapatkan 1.500 SAR. Tahun ini menjadi 2.000 SAR,” kata Saifullah di Makkah, Jumat (23/5/2025).

Peningkatan nilai wakaf ini disambut antusias para jemaah. Tidak sedikit yang terlihat menahan haru, mengingat makna historis dan spiritual di balik dana tersebut. Seperti yang dirasakan oleh Syahrul, salah satu jemaah asal Aceh.

“Alhamdulillah, mudah-mudahan bagi yang melakukan infak ini, mendapatkan pahala dari Allah SWT. Semoga ke depan seluruh jemaah haji Aceh tetap mendapatkan wakaf dari Baitul Asyi,” ujarnya penuh syukur.

Syahrul menyebutkan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk keperluan ibadah dan amal, termasuk membayar Dam karena dirinya mengambil haji tamattu, serta untuk berkurban dan bersedekah.

“Uang ini akan dimanfaatkan sebaik-sebaik. Mungkin untuk sedekah, Dam dan kurban,” sambungnya.

Proses distribusi dana wakaf ini diawali oleh pendataan yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh kepada seluruh jemaah yang berangkat ke Tanah Suci. Setelah itu, dana baru disalurkan secara langsung di Makkah, demi memastikan akurasi penerima.

Jejak Habib Bugak Asyi, Warisan Wakaf dari Aceh 

Dana wakaf Baitul Asyi tidak terlepas dari sosok besar bernama Habib Bugak Asyi, seorang tokoh berdarah Aceh yang hidup di Makkah pada era 1800-an. Ia dikenal luas karena kiprahnya mengelola wakaf dari para saudagar Aceh yang kala itu menetap di Jazirah Arab. Tidak hanya itu, Habib Bugak Asyi bahkan mewakafkan tanah miliknya di sekitar Masjidil Haram untuk jemaah haji asal Aceh.

Wakaf itu kini dikelola oleh sebuah lembaga di Arab Saudi, dan hasilnya terus diberikan kepada jemaah Aceh setiap musim haji. Tradisi ini menjadi simbol solidaritas lintas generasi sekaligus pengikat emosional antara Aceh dan Tanah Suci.

“Kami sangat-sangat berterima kasih kepada keluarga besar almarhum. Nanti rekan-rekan juga dapat berziarah ke makam Habib Bugak Asyi di Aceh,” ucap Syahrul, mengenang jasa tokoh yang hingga kini dikenang tak hanya sebagai dermawan, tapi juga penjaga ikatan spiritual antara tanah kelahiran dan tanah wahyu.

Dengan pembagian dana wakaf Baitul Asyi tahun ini, jemaah haji asal Aceh kembali membuktikan bahwa nilai-nilai kedermawanan, keikhlasan, dan solidaritas sosial masih hidup dan menjadi bagian penting dalam perjalanan spiritual ke Tanah Suci.[]

Editor : Ikbal Fanika
Tutup