Akademi Paradigta Keumalahayati Resmi Dilaunching, Ratna Sari Dewi: Simbol Keteguhan Perempuan Aceh
INISIATIF.CO, Blangpidie — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Ny. Ratna Sari Dewi Safaruddin, resmi me-launching Sekolah Keumalahayati">Akademi Paradigta Keumalahayati, Senin (20/10/2025).
Lembaga pendidikan non-formal ini didirikan sebagai langkah nyata TP-PKK Abdya untuk memperkuat sistem pendidikan dan pemberdayaan perempuan di daerah itu.
Dalam sambutannya, Ny. Ratna Sari Dewi Safaruddin menjelaskan bahwa pendirian akademi paradigta Keumalahayati merupakan bentuk kesadaran bahwa perempuan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk peradaban, baik di lingkup keluarga, masyarakat, maupun dalam pembangunan bangsa.
“Hari ini kita hadir dalam suasana penuh semangat dan harapan baru. Launching sekolah akademi paradigta Keumalahayati adalah langkah nyata TP-PKK Abdya dalam upaya penguatan sistem pendidikan dan pemberdayaan perempuan di daerah kita ini,” kata istri Bupati Abdya itu.
Melalui lembaga pembelajaran seperti paradigta Keumalahayati ini, sebut Ratna, TP-PKK Abdya ingin menghadirkan ruang yang aman, inklusif, dan inspiratif bagi perempuan untuk belajar, berkarya, dan memimpin.
Lebih lanjut, tambahnya, nama paradigta Keumalahayati bukan sekadar nama, melainkan sebagai simbol keberanian, keteguhan, dan kepemimpinan perempuan Aceh. Bahkan, Laksamana Keumalahayati telah mengukir sejarah emas perempuan Indonesia dengan semangat juangnya yang luar biasa.
“Dari semangat itulah kita ingin menumbuhkan kembali nilai-nilai ketangguhan, keilmuan, dan pengabdian di tengah-tengah masyarakat modern saat ini. Kita memahami bahwa tantangan perempuan masa kini semakin kompleks. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang begitu cepat, perempuan harus mampu beradaptasi tanpa kehilangan nilai-nilai moral dan budaya,” ujarnya.
Karena itu, sebut Ratna, melalui akademi paradigta Keumalahayati ini PKK Abdya berkomitmen untuk membangun sistem pendidikan non-formal yang berbasis pada nilai-nilai lokal, berpandangan global, dan berperspektif gender.
“Kami ingin agar setiap perempuan di Abdya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara emosional, mandiri secara ekonomi, dan bijak dalam mengelola keluarga serta lingkungan,” terang Ratna.
Ratna menyebutkan, program-program di akademi ini nantinya akan meliputi berbagai aspek seperti penguatan kapasitas kepemimpinan perempuan, literasi keuangan keluarga, pendidikan karakter, serta keterampilan kreatif dan inovatif yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Menurutnya, TP-PKK tidak hanya menjadi organisasi yang bergerak di bidang kesejahteraan keluarga, tetapi juga menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami percaya, dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, serta masyarakat sipil, maka pemberdayaan perempuan akan menjadi kekuatan besar dalam mempercepat kemajuan Kabupaten Abdya,” jelasnya.
Ratna Sari Dewi juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif serta dalam mendukung berdirinya Akademi Paradigta Keumalahayati ini.
“Terima kasih kepada seluruh pengurus TP PKK dari tingkat kabupaten hingga gampong, yang tanpa lelah bekerja dengan penuh semangat dan keikhlasan. Kami juga berterima kasih kepada para mentor dan fasilitator perempuan, lembaga mitra, serta semua pihak yang telah membantu secara moral maupun material,” ucap perempuan yang akrab disapa Bunda Nana ini.
Bunda Nana berharap agar sekolah Akademi Paradigta Keumalahayati menjadi wadah lahirnya generasi perempuan Abdya yang berdaya saing dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing.
“Kita ingin perempuan Abdya menjadi sosok yang tidak hanya cakap mengurus rumah tangga, tetapi juga mampu memberi kontribusi nyata bagi kemajuan daerah, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, adat, dan budaya Aceh,” pungkas Bunda Nana.[]
