Aceh Tengah Catat Inflasi Tertinggi 5,20 Persen, Banda Aceh Terendah
INISIATIF.CO, Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis data terbaru inflasi periode Agustus 2025. Dari lima daerah pemantauan, Kabupaten Aceh Tengah mencatat inflasi tahunan (year-on-year/y-o-y) tertinggi sebesar 5,20 persen, sedangkan Kota Banda Aceh menjadi yang terendah dengan 2,34 persen.
Kepala BPS Aceh menyebutkan, inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) Agustus 2025 tercatat sebesar 0,78 persen, naik dari Indeks Harga Konsumen (IHK) 109,95 pada Juli menjadi 110,81 di Agustus. Secara tahunan, inflasi tercatat 3,70 persen, sementara inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) mencapai 3,36 persen.
Kelompok pengeluaran yang paling berkontribusi terhadap inflasi bulanan adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan angka 2,12 persen dan andil 0,80 persen. Beberapa komoditas yang menjadi pendorong inflasi antara lain, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, beras, dan daging ayam ras.
Adapun secara tahunan, komoditas paling berpengaruh meliputi, beras, bawang merah, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), serta ikan dencis.
Inflasi tahunan tertinggi dicatatkan Kabupaten Aceh Tengah sebesar 5,20 persen, disusul Meulaboh, Aceh Tamiang, dan Lhokseumawe. Sebaliknya, Kota Banda Aceh mencatat inflasi y-o-y terendah dengan 2,34 persen.
Dari sisi inflasi bulanan, Aceh Tengah juga menjadi daerah dengan angka tertinggi sebesar 1,40 persen. Sementara itu, Banda Aceh kembali mencatat inflasi terendah dengan 0,40 persen.
Kenaikan harga bahan pokok di beberapa daerah, terutama di sentra produksi seperti Aceh Tengah, menunjukkan masih rapuhnya stabilitas harga pangan. Jika tidak dikendalikan, beban inflasi ini berpotensi menekan daya beli masyarakat, terutama di kalangan rumah tangga petani dan pedagang kecil.[]