Abdya Catat Penurunan Kemiskinan, Bupati Janji Tekan di Bawah 10 Persen
INISIATIF.CO, Blangpidie – Angka kemiskinan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menunjukkan penurunan signifikan pada 2025. Dari 15,32 persen atau sekitar 24,44 ribu jiwa pada 2024, kini turun menjadi 13,30 persen atau setara 21,47 ribu jiwa.
Data ini dipaparkan Kepala BPS Abdya, Ali Abrori, dalam Focus Group Discussion (FGD) di Aula Dikila Bappeda Abdya, Rabu (17/9/2025).
“Alhamdulillah, tahun ini angka kemiskinan turun dua digit dari tahun 2024. Semoga ke depan semakin ditekan,” ujar Ali Abrori.
Meski garis kemiskinan Abdya meningkat dari Rp516.947 per kapita per bulan pada 2024 menjadi Rp525.947 pada 2025, indeks kedalaman kemiskinan turun dari 2,31 menjadi 1,97, dan indeks keparahan menurun dari 0,46 menjadi 0,41.
Tren lima tahun terakhir juga menunjukkan konsistensi penurunan, dari 16,34 persen (2021) menjadi 13,30 persen pada 2025.
Menanggapi capaian ini, Bupati Aceh Barat Daya, Dr. Safaruddin, MSP menekankan pentingnya momentum penurunan ini sebagai motivasi, bukan prestasi final.
“Penurunan angka kemiskinan hingga mencapai 2 persen ini belum kita anggap sebagai sebuah prestasi, tetapi lebih sebagai motivasi dan babak baru bagi pemerintah menuju arah baru perubahan Abdya,” tegasnya.
Bupati Safaruddin menegaskan, Pemerintah Arah Baru Abdya Maju menargetkan dalam lima tahun ke depan angka kemiskinan bisa ditekan di bawah 10 persen. Strategi yang ditempuh meliputi kerja nyata peningkatan ekonomi masyarakat, menekan inflasi, membuka lapangan kerja, serta memperkuat sektor pertanian dan kelautan.
Ali Abrori menambahkan, meski tren penurunan patut diapresiasi, capaian ini masih rentan terhadap gejolak harga pangan dan keterbatasan lapangan kerja.
“Stabilitas harga dan penciptaan lapangan kerja menjadi kunci agar penurunan ini berkelanjutan,” ujar Ali.
Jika dibandingkan kabupaten/kota lain di Aceh, Abdya menempati peringkat ke-13 terendah tingkat kemiskinan, dan di kawasan Barat Selatan Aceh berada di posisi ketiga terkecil setelah Aceh Selatan dan Aceh Jaya.
Dengan strategi yang jelas dan komitmen pemerintah daerah, Bupati Safaruddin optimistis Abdya akan mampu menekan angka kemiskinan lebih jauh, sekaligus membuka babak baru pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi seluruh masyarakat.[]